Perjuangan Desak Made Berbuah Manis
Perjuangan Desak Made Berbuah Manis. Panjat tebing adalah olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik, ketahanan mental, dan keterampilan teknis yang tinggi. Di balik setiap kemenangan yang diraih, terdapat perjuangan dan dedikasi yang luar biasa dari para atlet. Salah satu contohnya adalah Desak Made, seorang atlet panjat tebing Indonesia yang baru-baru ini meraih emas di Piala Dunia Panjat Tebing dan berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Perjalanan Desak Made menuju sukses tidaklah mudah. Ia mengawali karirnya di dunia panjat tebing sejak usia muda dan telah menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanannya. Namun, semangat juang dan kerja kerasnya tidak pernah pudar. Ia terus melatih dirinya sendiri dan mengikuti berbagai kompetisi untuk meningkatkan keterampilannya.
Pada Piala Dunia Panjat Tebing yang diadakan baru-baru ini, Desak Made menunjukkan performa yang luar biasa. Ia berhasil mengalahkan para pesaingnya dan meraih medali emas. Kemenangan ini bukan hanya sekadar prestasi pribadi, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Indonesia.
Selain meraih emas, kemenangan Desak Made di Piala Dunia Panjat Tebing juga berarti bahwa ia berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024. Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan merupakan impian setiap atlet. Desak Made akan menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang olahraga terbesar di dunia tersebut.
Olimpiade Paris 2024 akan menjadi panggung bagi para atlet panjat tebing dari seluruh dunia untuk memperlihatkan kemampuan terbaik mereka. Desak Made akan berkompetisi dengan atlet-atlet terbaik dari berbagai negara. Namun, dengan persiapan yang matang dan semangat juang yang tinggi, ia yakin dapat memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Keberhasilan Desak Made ini juga menjadi inspirasi bagi para generasi muda Indonesia. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat juang, dan tekad yang kuat, mimpi dapat diwujudkan. Desak Made adalah contoh nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar di bidang olahraga panjat tebing.
Prestasi Desak Made juga menunjukkan bahwa olahraga panjat tebing semakin mendapatkan pengakuan di Indonesia. Hal ini dapat menjadi dorongan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih mendukung dan mengembangkan olahraga ini di tanah air.
Di era digital seperti sekarang ini, perkembangan olahraga panjat tebing dapat diikuti oleh semua orang melalui berbagai platform media sosial. Dengan semakin banyaknya penggemar dan dukungan yang diberikan, diharapkan olahraga panjat tebing dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat di Indonesia.
Kita semua berharap agar Desak Made dapat terus meraih kesuksesan di Olimpiade Paris 2024. Semoga ia dapat memberikan yang terbaik dan membawa pulang medali emas untuk Indonesia. Mari kita dukung dan banggakan prestasi atlet panjat tebing kita!
Jakarta: Mimpi Desak Made Rita Kusuma Dewi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 akhirnya terwujud. Desak Made memastikan diri lolos ke ajang empat tahunan itu setelah meraih emas dalam Piala Dunia Panjat Tebing yang berlangsung di Bern, Swiss.
Perjuangan Desak Made Berbuah Manis
“Senang dan bersyukur akhirnya bisa tampil di Olimpiade Paris 2024,” kata Desak Made mengawali pembicaraannya saat diterima Menpora Dito Ariotedjo di Kemenpora, Jakarta, Selasa (22/8).
Desak Made menyampaikan perjuangannya untuk bisa main di level Olimpiade. Dimulai dari bergabung pelatnas pada 2020, latihan keras dan disiplin. Semuanya dilewati dengan baik, hingga akhirnya punya kesempatan untuk tampil di Piala Dunia Panjat Tebing.
Momen ini tak disia-siakan olehnya. Perjuangan wanita asal Bali tersebut berbuah manis. Desak Made mewujudkan mimpinya dengan meraih tiket Olimpiade Paris 2024. Dia berhasil mendapatkan tiket itu usai meraih emas di Piala Dunia Panjat Tebing pada Jumat (11/8).
Desak Made membawa pulang emas setelah mencatatkan waktu 6,49 detik di partai final. Dia berhasil membungkam rivalnya Emma Hunt dari Amerika Serikat yang hanya mampu menorehkan waktu 6,67 detik.
Perjuangan Desak Made Berbuah Manis
Sementara itu, peringkat ketiga diraih Alesandra Miroslaw yang berasal dari Polandia. Keberhasilan Desak Made ini merupakan kejutan yang besar. Sebab kejuaraan dunia panjat tebing wanita nomor speed ini didominasi oleh Polandia.
“Akhirnya mimpi bisa main di Olimpiade Paris ini bisa terwujud. Sangat bersyukur. Memang saat saya masuk ke pelatnas itu, saya punya mimpi. Akhirnya mimpi itu terwujud di Swiss. Semoga teman-teman saya bisa segera menyusul saat di dua kualifikasi nantinya di Jakarta dan Paris,” jelas Desak Made.
Prestasi yang dibikin Desak Made ini diapresiasi langsung oleh Menpora Dito Ariotedjo. Diharap Desak Made bisa menjaga top performanya. Sehingga nantinya bisa meraih emas di Olimpiade Paris 2024.
Perjuangan Desak Made Berbuah Manis
“Saya ucapkan selamat, Desak Made bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024. Kemenpora tentunya pasti terus mendukung. Kita harap nanti di Olimpiade Paris bisa meraih prestasi mendapatkan medali emas,” pungkas Menpora Dito.
Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang–cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tangan Kanan Mengepal : Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika
Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu: Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis